]]>
Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/12/cara-memasukan-lagu-ke-dalam-blog.html#ixzz1tdFNRTBC

pengalaman yang bikin aku stersssss

Kamis, 03 Mei 2012

Waktu itu aku main ke rumah teman ku yang ,aku main di tingkat 3 di sana pemandangan nya indah dan udara nya juga sejuk..... tapi sayang nya  di sana banyak hewan nya ada banyak hewan ..........,tiba-tiba ada teman ku yang kalo dibaju ada laba-laba aku langsung teriak ketakutan dan aku hampir mau nangis dan sampai sekarang aku masih ingat kejadian itu aku juga trauma banget.............dan katanya sahabat ku itu laba-laba beracun jadi nya aku trauma banget sampai sekarang aku masih trauma dan kejadia itu yang buat aku jadi stresssssssssssssss.... banget.............

UDAH DULU YAH............... BYE.......

pengalaman menyedihkan

Waktu itu aku sama sahabat-ku lagi main di pohon, aku bawa minum tupperware yang aku taruh di bawah pohon tiba-tiba tutup nya rusak lalu aku bawa pulang aku nggak mau ngaku  soal nya aku takut dimarahi sama ibu.....

UDAH DULU YA.....

pengalaman yang lucu

Waktu itu aku sama teman - teman ngerjain tugas kelompok di rumah teman,waktu itu aku sama teman-teman lagi jalan-jalan dan itu lagi istirahat di jalan,waktu istirahat di jalan ada teman ku yang lagi beli se teh dan ada juga yang lagi makan sedangkan aku lagi duduk tiba-tiba dibaju ku ada ulat bulu aku langsung teriak keras banget lalu teman ku yang makan langsung berdiri soalnya takut kemasukan ulat bulu ha ha ha ha .... pengalaman itu yang tidak bisa kulupakan.....

pergi ke Bali

Waktu itu aku sama keluarga ku mau ke Bali, perjalanan nya jauh banget....., pertama aku naik bis lalu ke pelabuhan untuk naik kapal untul menyebrangi selat,setelah aku sampai di Bali aku langsung cari hotel aku kira hotel nya bagus ternyata hotel nya jelek banget........,aku jadi g suka di sana soalnya hotel nya jelek tapi disana aku bisa jalan-jalan tapi sayang nya makanan nya aku nggak suka soal nya nggak cocok sama aku dan rasanya juga aneh ........,terus waktu mau pulang aku naik kapal lagi dan waktu udah sampai pelabuhan kapal nya berhenti lama banget....... ternyata ada kapal lain yang juga mau berhenti dan itu nggak bisa sama-sama jadi bergantian, waktu udah keluar dari pelabuhan aku sama keluargaku makan habis itu pulang naik bis deh............. dan akhirnya sampai rumah ku yang di Jogjakarta.....

sahabat yang hilang

Ada sahabat yang hilang
Yang sering menjengukku dengan pena-pena tajamnya
Membangunkanku dengan syair-sayir lugunya
Malam tadi mimpiku bertemu mimpinya
Mungkin ia pedih dalam kesendirian
Menyusur gelap tak berbatas
Mengutip sepi tak terperi
Hingga sehelai surat ia selipkan dipejamku
Pagi ini kutemukan penanya tergeletak di pinggir jalan
Menunggu tuan yang siap memungutnya
Akulah dia…

puisi sahabat

Seandainya waktu dapat di arahkan
aku ingin kau kembali
menemani hati perih
yang selalu menunggu kedatanganmu
bulan kini tiada mempunyai bintang
sama halnya dengan ku
tak pernah ku sangka secepat
itukah kau pergi
sobat temani aku dalam mimpi
agar tiada lagi kesediaan di hati
walau itu tak kan mungkin
tapi kukan selalu berharap
persahabatan
kuukir cinta didalam sanibari ku
kau bagaikan embun yg membasahii daun cinta ku
kau bagaikan mawar yg menghiasi jantung hati ku
setiap detik kau slalu di hati ku
kau bagaikan mutiara yg berkilau kilau
kau menerangi ku dngn cahaya mutiara mu
kau slalu ada dlm suka dan duka ku
kini ku sadar ku tk mau kehilangan kmu
kau cahaya cinta ku

(sumber=blogbintang.com)

Teman - teman ku di sekolah

Kamis, 26 April 2012

Hai namaku Isnurratna Sigita Hasanah,saya akan memperkenalkan teman - teman saya yang ada di sekolah saya:

1.Tiara Zafira Denayatri

2. Nadia Angelina Putri 

3.Aya Shofia Asanty Akmalia

4.Chika Cahyaning Bumi

5.Khansa Shafa Casmita

ITU DULU YA TEMAN YANG AKU BIAS KASIH TAHU..........

PUISI TENTANG KASIH SAYANG SEORANG IBU

Ibu…..
Kau mengandungku selama 9 bulan,
kau jaga aku dengan kasih sayag yang tak akan pernah ada yang melebihi cinta dan kasih sayangmu.
Ibu
Kau lah surga ku,
di bawah telapak kaki mu lah surga ku berada,
ingin ku gapai surga itu,namun selalu saja ku menyakiti mu dengan sikap ku.
Ibu
Kini kau pargi jauh dari hidup ku untuk selamanya,
saat ku sadari semua kasalahan ku pada mu,dan ku belum sempat untuk katakan maaf untukmu….
Ibu…
Aku disini merindukan mu,
ingin ku rasakan kasih sayang dan cintamu lagi.
semoga malam ini aku bisa berjumpa dengan mu,di dalam mimpi yang indah,
akan ku peluk kau,dan ku ingin untuk sejenak tidur di pangkuanmu.
seperti saat kau ada di sisi ku.
IBU….maafkan lah semua kesalahan ku yang pernah aku perbuat selama kau masih di
samping ku,menjagaku dengan kasih sayang mu.

sejarah islam di indonesia

Selasa, 24 April 2012

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.
Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi’i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.
Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil’alamin.
Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah – terutama Belanda – menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.
Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.
Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi’i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).

sejarah kota bandung

Daerah yang sekarang dikenal dengan nama Bandung semula adalah ibukota Kerajaan Padjajaran (tahun 1488). Namun dari penemuan arkeologi kuno, kota tersebut adalah rumah bagi Australopithecus, Manusia Jawa. Mereka tinggal di pinggiran sungai Cikapundung sebelah Utara Bandung, dan di pesisir Danau Bandung. Gambar dan fragmen dari sisa tengkorak dan artifak Batu Api, dapat dilihat di Museum Geologi Jl. Diponegoro 57. Bandung.
Era Kolonial Belanda
Pada tahun 1786 mulailah dibangun jalan yang menghubungkan Jakarta, Bogor, Cianjur dan Bandung. Arus pendatang dari Eropa meningkat pada tahun 1809 saat Louis Napoleon, penguasa Belanda, memerintahkan Gubernur Jendral H.W. Daendels, untuk meningkatkan pertahanan di Jawa melawan Inggris. Untuk mengirimkan logistik mereka memerlukan jalan. Karena daerah pantai banyak terdapat rawa-rawa, akhirnya mereka membangun jalan ke arah selatan, melewati dataran tinggi Priangan.
The Groote Postweg (Jalur Pos Terhebat) dibangun 11 mil ke arah utara sampai ke jantung kota Bandung. Seperti biasa dengan kecekatannya, Daendels memerintahkan bahwa ibukota direlokasikan ke jalan tersebut. Bupati Wiranatakusumah II memilih sebuah tempat di bagian selatan jalan dari sisi sungai sebelah barat Cikapundung, dekat sepasang sumur keramat, Sumur Bandung, yang menurut rumor di lindungi oleh dewi Nyi Kentring Manik. Di daerah ini dia membangun dalemnya (istananya) dan alun-alun (pusat kota). Mengikuti orientasi tradisional, Mesjid Agung di tempatkan di sisi selatan, dan pasar tradisional di sisi timur. Rumahnya dan Pendopo (tempat pertemuan) terletak di bagian selatan menghadap gunung keramat Tangkuban Perahu. Saat itulah Kota Kembang lahir.
Sekitar pertengahan abad ke 19, Amerika Selatan cinchona (quinine), teh Assam, dan kopi diperkenalkan pada para dataran tinggi. Pada akhir abad itu Priangan terdaftar sebagai daerah pertanian paling menguntungkan se-propinsi. Pada tahun 1880 rel kereta api menghubungkan Jakarta dan Bandung telah selesai, dan menjanjikan perjalanan selama 2 1/2 jam dari keramaian ibukota Jakarta ke Bandung.
Dengan perubahan gaya hidup di Bandung, hotel, cafe, pertokoan muncul untuk melayani para petani yang entah datang dari dataran tinggi atau dari ibukota sampai daerah pesiar di Bandung. Kalangan masyarakat Concordia terbentuk dan dengan ruang tarinya yang besar merupakan magnet yang menarik orang untuk menghabiskan akhir pekan di kota. Hotel Preanger dan Savoy Homann adalah hotel-hotel pilihan. Braga di sepanjang trotoarnya terdapat toko-toko eksklusive Eropa.
Dengan adanya rel kereta api, cahaya perindustrian berkembang. Begitu panen tanaman mentah telah dapat langsung dikirimkan ke Jakarta untuk pengiriman lewat laut ke Eropa, sekarang proses utama dapat dilakukan secara efisien di Bandung. Orang Cina yang tidak pernah tinggal di Bandung berangsur-angsur datang untuk membantu menjalankan beberapa fasilitas dan mesin dan pelayanan bagi industri-industri baru. Pecinan muncul pada masa ini.
Pada masa awal abad ini, Pax Neerlandica di proklamasikan, menghasilkan perubahan dari pemerintahan militer menjadi sipil. Dengan ini muncul polis tentang desentralisasi untuk meringankan beban administrasi dari pemerintahan pusat. Dan demikianlah Bandung menjadi kotamadya pada tahun 1906.
Perubahan ini memberikan dampak besar pada kota. Balai kota dibangun di ujung utara Braga untuk mengakomodasi pemerintahan yang baru, terpisah dari sistem masyarakat yang asli. Ini kemudian di ikuti oleh pengembangan yang jauh lebih besar saat markas besar militer dipindahkan dari Batavia ke Bandung sekitar tahun 1920. Tempat yang dipilih adalah di bagian timur Balai Kota, dan yang didalamnya terdapat tempat tinggal bagi Panglima perang, kantor, barak, dan gudang persenjataan.
Pada awal abad ke-20 kebutuhan untuk mempunyai seorang profesional yang memiliki kemampuan khusus menggerakan pendirian sekolah tinggi teknik yang disponsori oleh warga kota Bandung. Pada saat yang sama rencana untuk memindahkan ibukota Hindia Belanda dari Batavia ke Bandung sudah matang, kota ini di perluas ke utara. Distrik ibukota ditempatkan di bagian timur laut, daerah yang tadinya adalah persawahan, dan sebuah jalan raya direncanakan untuk dibuat sepanjang 2.5 kilometer menghadap Gunung Tangkuban Perahu dengan Gedung Sate di ujung selatan, dan sebuah monumen kolosal disisi lainnya. Pada kedua sisi dari gedung yang megah ini akan terdapat permukiman bagi kantor-kantor milik permerintahan kolonial.
Sepanjang bantaran sungai Cikapundung diantara pemandangan alam terdapat Kampus Technische Hoogeschool, asrama dan bagian pengurus. Bangunan tua kampus ini dan pemandangannya mencerminkan arsiteknya yang genius Henri Maclain Pont. Di bagian barat daya disediakan untuk rumah sakit dan institute Pasteur, di lingkungan pabrik kina yang tua. Pembangunan ini direncanakan dengan sangat teliti mulai dari arsitekturnya dan perawatan secara detail. Tahun sebelumnya tidak lama sebelum pecahnya perang dunia ke 2 merupakan tahun keemasan bagi Bandung dan dikenang sebagai Bandung Tempoe Doeloe.
Tonggak-Era Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, Bandung menjadi ibukota provinsi Jawa Barat. Bandung merupakan tempat terjadinya konferensi Bandung pada tanggal 18 April – 24 April 1955 dengan tujuan untuk promosi ekonomi dan kerjasama budaya antara negara Afrika dan Asia, dan untuk melawan ancaman kolonialisme dan neokolonialisme oleh Amerika Serikat, Uni Soviet atau negara-negara imperialis lainnya.

asal-usul kota dki jakarta

Sejarah Kota Jakarta - Kota pelabuhan yang terletak di Teluk Jakarta di kawasan Sungai Ciliwung, dengan pelabuhan Sunda Kelapa erat hubungannya sebagai sejarah asal usul Kota Jakarta, yang merupakan pusat perdagangan sangat penting sejak abad ke 12 hingga abad ke 16.
Sejak tahun 1511 orang-orang Portugis sudah bercokol didaratan Malaka. Perhatian orang-orang Portugis untuk berdagangan, mendapat sambutan baik Raja Penjajaran yang menguasai Sunda Kelapa kala itu. Untuk mendapat bantuan dalam menghadapi orang-orang islam yang pada waktu itu pengikutnya sudah banyak di Banten dan di Cirebon. Pada waktu itu secara bersamaan Demak sudah menjadi Pusat kekuasaan islam.
Kemudian di adakan perjanjian kerja sama antara raja penjajaran dengan orang Portugis tahun 1522. Dalam perjanjian itu dinyatakan bahwa orang-orang Portugis di bolehkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa. Sebuah tugu di bangun di tepi sungai Ciliwung, menandai perjanjian itu.
Tetapi perjanjian itu tidak dapat diterima oleh kerajaan islam di Demak. Yang saat itu berada di puncak kejayaannya. Kemudian Sultan Demak mengirimkan bala tentaranya di bawah pimpinan menantunya yang bernama Fatahillah.
Pasukan Fatahillah berhasil menduduki Kota Pelabuhan Sunda Kelapa pada tahun 1527. Ketika armada Portugis datang, pasukan Fatahillah menghancurkannya, sisa-sisa armada Portugis itu melarikan diri ke Malaka. Kemudian kemenangan itu, Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta, yang artinya “Kemanangan Yang Berjaya”, menurut perhitungan, hal itu terjadi pada tanggal 22 Juni 1527. Itulah sebabnya hari tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Kota Jakarta.
Keragaman Penduduk
Terusan Suez di buka tahun 1870 untuk mempersingkat pelajaran dari Eropa ke Asia. Sejak saat itu banyak orang-orang Belanda datang ke Indonesia. Mereka datang dengan membawa keluarganya dan membawa hasil-hasil teknologi waktu itu antara lain mobil, sepeda motor dan kereta api, tren kuda, angkutan umum yang sudah ada sejak tahun 1869.
Indonesia pada waktu itu menjadi tujuan dari impian orang Belanda. Karena beranggapan disinilah mereka bisa menjadi kaya, karena tanahnya yang subur menghasilkan daun tembakau, teh, kopi, kelapa sawit, karet dan bahan tambang untuk diangkut ke Eropa.
Para tenaga kerja yang bisa dikerjakan mengolah kekayaan alam, pihak Belanda mengambil orang pribumi yang semakin hari semakin miskin. Orang pribumi masih kurang memadai oleh orang Belanda, sehingga di import orang-orang keeling (India) di samping orang-orang cina, orang-orang keeling yang diimport ini sama nasib dan deritanya orang-orang kuli kontrak. Untuk orang keeling sejarah menampakkan semakin menyusut di tahun sejarah hingga sekarang ini keturunannya hanya tinggal sedikit di Sumatera Timur. Mereka tidak semantap orang cina yang bekerja di perkebunan.
Disamping itu orang-orang Arab Saudi menjajahkan kakinya sejak abad ke 15. Umumnya datang untuk berdagang. Keahlian orang Arab ini dimanfaatkan oleh Kolonial Belanda. Orang-orang Arab sama kedudukannya dengan orang-orang cina.

ASAL-USUL KOTA DKI JAKARTA

resep roti isi

Resep Roti Isi


Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat roti isi ini sebenarnya sangat mudah ditemukan, berikut daftarnya :
  • 60 gr. gula kastor
  • 20 gr. susu bubuk
  • 7 gr. garam 1 butir telur
  • 40 gr. mentega (putih)
  • 500 gr. tepung terigu
  • 15 gr. ragi instan
  • 285 ml. air
  • Isi: terseraaah…. (bisa apa saja yang penting bisa dimakan)
  • Olesan: telur dan mentega
Sedangkan resep cara membuatnya adalah sebagai berikut :
  1. Campur tepung terigu, ragi, gula, susu bubuk, garam, telur, dan mentega dalam wadah, aduk.
  2. Uleni sambil masukkan air sedikit-sedikit hingga adonan kalis.
  3. Bulatkan adonan, tutup dengan plastik, diamkan kur-leb 45 menit ato sampe mengembang (tergantung suhu ruangan).
  4. Tinju adonan, bagi menjadi kur-leb 19 bagian (@ 50 gr. ), bulatkan masing-masing adonan. Diamkan 10 menit.
  5. Isi setiap adonan sesuai selera.
  6. Taruh di atas loyang yang sudah diberi alas kertas roti. Kalo aku taruh di cetakan muffin yang sebelumnya telah dioles mentega. Diamkan lagi selama 45 menit.
  7. Oles atas roti dengan telur yang dikocok lepas.
  8. Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan terlebih dahulu dengan suhu 200°C selama 15 menit ato sampe matang.
  9. Selagi panas (baru diangkat), olesi atas roti dengan mentega supaya kinclong
Sumber dari resep roti isi berasal dari : Seri Masak Femina-PRASMANAN INDONESIA

Roti Isi Keju


Resep kali ini memiliki khusus keju, berbeda dengan pertama yang bisa anda isi dengan apa saja. Roti isi kali khusus hanya berisikan dengan keju, mau tahu bagaimana jadinya. Yuk kita langsung saja…
Bahan2 yang diperlukan :
Bahan:
  • ½ resep roti ekonomis
Bahan Hiasan:
  • 1 lbr nori almond slice
  • bunga fondant secukupnya
  • wijen hitam untuk mata dan hidungnya
Bahan Isi:
  • 100 gr margarin
  • ½ sdt garam
  • 75 gr gula tepung
  • 70 gr tepung terigu sangrai
  • 3 btr kuning telur untuk olesan
  • 50 gr susu bubuk
  • 25 gr keju parut
Resep bagaimana cara membuat roti isi khusus keju adalah sebagai berikut
  1. Campur rata semua bahan isi.
  2. Timbang adonan roti masing-masing 40 gr, giling lalu sendokkan isi. Gulung sambil dibentuk oval. diamkan 15 menit.
  3. Oles dengan kuning telur lalu panggang 12 menit dengan suhu 180 derajat Celsius. angkat, dinginkan.
  4. Buat hiasan, gunting nori lebar ½ cm, buat 2 lilitan di bagian badan, rekatkan dengan air. Tancapkan almond slice dikiri dan kanan untuk telinganya. Buat mata dan hidung dari wijen hitam, rekatkan dengan selai. Hias dengan bunga fondant rekatkan dengan putih telur.

resep buat fruit sandwich


Bahan :
  • 20 gr susu bubuk
  • 40 gr tepung terigu
  • 60 gr mentega, lelehkan
  • 7 kuning telur
  • 2 putih telur
  • 75 gr gula halus
  • 1 sdt cake emulsifier
Butter Cream:
  • 10 buah stroberi, iris tipis
  • 2 buah kiwi, kupas, potong-potong
  • 200 gr jeruk mandarin kalengan, tiriskan airnya
  • 250 ml susu kental manis
  • 300 gr mentega putih
Cara Membuat:
  • Siapkan loyang 28x28x3 cm, alasi dengan kertas roti lalu oles dengan margarin.
  • Kocok kuning telur, putih telur, dan gula halus hingga lembut.
  • Masukkan cake emulsifier, kocok hingga mengembang. Masukkan tepung terigu dan susu bubuk, aduk rata. Tuang mentega, aduk kembali.
  • Tuang adonan ke dalam loyang, ratakan.
  • Panggang dalam oven dengan suhu 180° C dengan api atas dan bawah selama 10 menit atau hingga matang, angkat dan sisihkan.
  • Butter cream: Kocok mentega putih dan susu kental manis hingga lembut.
  • Potong cake menjadi tiga bagian. Oles bagian atas cake dengan butter cream, susun stroberi.
  • Letakkan cake di atasnya, oles lagi dengan butter cream.
  • Susun potongan kiwi, letakkan kembali cake di atasnya, oles dengan butter cream, susun jeruk mandarin.
  • Potong-potong dan sajikan.

masakan puding roti kismis chery


Bahan :
  • 12 lembar roti tawar raisin (kismis), potong potong bentuk dadu
  • 60 gram manisan ceri merah, potong potong
  • 1/2 sendok teh garam halus
  • 600 ml susu cair
  • 40 gram kismis
  • 2 sendok makan mentega tawar
  • 50 gram tepung maizena
  • 100 gram gula pasir
  • 2 sendok makan rum
  • 4 butir kuning telur, dikocok lepas
  • 40 gram manisan ceri hijau, potong potong
Cara membuat :
  • Susu cair direbus, tambahkan garam, gula pasir, dan tepung maizena, aduk aduk hingga mendidih.
  • Api dimatikan jika sudah mendidih.
  • Ambil sedikit rebusan susu. Tambahkan ke kuning telur. Aduk sampai rata.
  • Kembalikan ke rebusan susu, aduk aduk rata.
  • Nyalakan api. Masak sambil diaduk hingga mendidih dan kental. lalu angkat
  • Masukan mentega tawar dan rum, aduk rata. Masukkan roti tawar. Aduk rata.
  • Masukan sebagian manisan ceri merah, ceri hijau dan kismis, aduk rata.
  • Tuang adonan ke dalam paper cup, ratakan.
  • Taburi sisa manisan ceri merah dan hijau. Dinginkan dalam lemari es. Sajikan dingin.
Untuk 12 porsi

resep buat kue pie krim keju


BAHAN :
Kulit :
  • 200 gram tepung terigu
  • 50 gram gula halus
  • 100 gram margarin
  • 1/2 sdt garam
  • 1 kuning telur
  • 1 sdm air es
Isi :
  • 70 gram gula halus
  • 200 gram cream cheese
  • 1 butir telur, kocok hingga berbuih
  • 1/4 sdt garam
  • 20 gram tepung terigu
  • 1 sdm air jeruk nipis
  • 75 gram ceri hijau, potong dadu
  • 75 gram ceri merah, potong dadu
CARA MEMBUAT :
  • Gilas adonan kulit yang terbuat dari campuran tepung terigu, margarin, gula halus, kuning telur, garam, dan air es setebal 0,3 cm.
  • Tangkupkan ke dalam cetakan 22 cm, rapikan, sisihkan.
  • Isi: kocok cream cheese, gula dan garam hingga lembut.
  • Masukkan bahan-bahan lain, aduk rata.
  • Tuang adonan isi ke dalam pie.
  • Panggang dalam oven bersuhu 120 derajat celsius selama kurang lebih 25 menit hingga matang.
  • Angkat lalu hias dengan daun cokelat, anggur, dan strawberry.

resep kue bola coklat buah


Bahan :
  • 3 buah pisang tanduk, potong-potong
  • 15 mata nangka, buang biji
  • 250 gr keju cheddar, potong memanjang
  • daun pandan secukupnya untuk mengikat
Cara Membuat:
  • Ambil satu mata nangka, isi dengan keju dan pisang.
  • Ikat dengan daun pandan, lalu kukus selama 10 menit. Angkat dan sajikan.

cara buat kue nangka isi pisang keju


Bahan :
  • 3 buah pisang tanduk, potong-potong
  • 15 mata nangka, buang biji
  • 250 gr keju cheddar, potong memanjang
  • daun pandan secukupnya untuk mengikat
Cara Membuat:
  • Ambil satu mata nangka, isi dengan keju dan pisang.
  • Ikat dengan daun pandan, lalu kukus selama 10 menit. Angkat dan sajikan.

cara membuat kue cake pisang coklat

Bahan :
  • 6 buah (atau sekitar 800 gram) pisang Ambon tua, haluskan
  • 400 mili liter susu segar
  • 120 mili liter minyak sayur
  • 2 butir telur
  • 1 sendok teh vanili bubuk
Bahan yang dicampur jadi satu :
  • 200 gram gula pasir halus
  • 560 g tepung terigu
  • 5 sendok makan cokelat bubuk
  • 1 sendok teh garam
Bahan taburan :
  • 300 gram chocolate button
Cara membuat :
  • Olesi loyang loaf 20x10x8 cm menggunakan margarin kemudian taburi dengan tepung terigu.
  • Campurkan pisang halus dengan minyak, susu dan vanili hingga rata. Sisihkan.
  • Aduk aduk campuran terigu dan campuran pisang sehingga merata.
  • Kemudain masukkan chocolate button, aduk rata.
  • Tuangkan adonan ke dalam loyang lalu ratakan.
  • Panggang dalam oven panas 180 C selama 30 menit sampai matang.
  • Angkat, dan dinginkan.
Untuk 16 potong

cara membuat kue blueberry pancakes

Bahan :
  • 1 1/4 cangkir tepung terigu
  • 1 sendok makan baking powder
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1 butir telur
  • 1 1 / 4 sendok teh gula putih
  • 1/2 sendok makan mentega, dilelehkan
  • 1 cangkir susu
  • 1/2 cangkir blueberry beku, dicairkan
Cara membuat :
  • Campurkan dalam mangkuk besar sambil di saring tepung, garam, baking powder dan gula.
  • Campurkan telur dan susu ke dalam mangkuk kecil.
  • Aduk susu dan telur ke dalam campuran tepung. Sisihkan selama 1 jam.
  • Panaskan wajan yang dilumuri sedikit minyak di atas api sedang.
  • Tuang adonan ke wajan, sekitar 1 / 4 cangkir untuk setiap pancake.
  • Kemudian dadar adonan pancake di atas api yang sangat kecil (ingat sangat kecil).
  • Setelah seluruh permukaan pancake berlubang lubang dan pinggirnya sedikit keras , baru dibalik dan dimasak sebentar saja (jangan terlalu lama).
  • Lumuri pancake dengan campuran bluberry dan mentega lalu tutup dengan pancake yang lain.
  • Lakukan hal ini sampai adonan habis
  • Hidangkan saat panas atau lumuri dengan madu atau parutan keju sesuai selera

cara membuat cup cake

Resep Chocolate Cupcake (Cokelat)


Sekarang kita akan terlebih dahulu dengan resep cupcake yang bahan utamanya menggunakan cokelat. Gampang kok membuat nya berikut cara dan resep nya ibu2:
Bahan Resep:
  • 150 g mentega
  • 150 g gula pasir halus
  • 3 butir telur ayam
Ayak jadi satu:
  • ½ sdt baking powder
  • ½ soda kue
  • 1 sdt vanili bubuk
  • 175 g tepung terigu
  • 2 sdm cokelat bubuk
Olesan:
  • 150 ml krim segar
  • 150 g dark cooking chocolate,potong-potong
Hiasan:
  • Cokelat serut
Setelah anda siap dengan bahan dari resep ini, mari kita mulai ke bagian menariknya…
Cara membuat:
Cupcake:
  1.  Kocok mentega dan gula hingga lembut.
  2. Masukkan telur ayam satu per satu sambil kocok terus hingga lembut dan rata.
  3. Masukkan campuran terigu,aduk rata.
  4. Tuang ke dalam mangkuk kertas, ratakan.
  5. Panggang dalam oven panas 180 C selama 30 menit hingga mengembang dan matang.
  6. Angkat dan dinginkan.
Olesan:
  1. Didihkan krim, tuang ke dalam cokelat, aduk hingga cokelat leleh.
  2. Aduk-aduk hingga kental.
  3. Hiasi cupcake dengan bahan olesan dan hiasan.
Cupcake cokelat ini bisa untuk makanan selingan buat si kecil.  Hiasi dengan cokelat serut atau permen cokelat agar makin memikat! Resep ini diperuntukkan untuk Untuk 8 buah

Resep Cupcake Tuna Keju


Ibu sudah bosan dengan cupcake manis, cobalah membuat cake yang gurih nan wangi ini. Dengan campuran ikan tuna dan keju nya bikin rasa cupcake ini gurih renyah. Bagaimana resep untuk membuat ini ya seperti yang terlihat di gambar, silahkan disimak duu bahan bahannya.
Bahan:
  • 50 g keju cheddar parut
  • 50 g ikan tuna kalengan, tiriskan, sobek halus100 g mentega
  • 60 g gula pasir halus
  • 2 butir telur ayam
Ayak jadi satu:
  • 120 g tepung terigu
  • 1 sdt baking powder
Taburan cupcake:
  • 2 sdm keju cheddar parut
  • 50 g ikan tuna kalengan, sobek halus
Setelah bahan untuk semua resep ini sudah siap, mari kita ke bagaian menarik yaitu
Cara membuat:
  1. Kocok mentega dan bubuk hingga lembut.
  2. Masukkan telur satu per satu sambil aduk rata.
  3. Tambahkan campuran terigu, aduk rata.
  4. Masukkan keju dan ikan tuna, aduk rata.
  5. Tuang adonan ke dalam cupcake.
  6. Beri bahan Taburan.
  7. Panggang dalam oven panas 170 C selama 20 menit.
  8. Angkat dan dinginkan.
Resep ini diperuntukkan Untuk 6 buah

Resep Cake : Cupcake Cornflakes

Cupcake yang satu ini berisi adonan mentega yang nantinya menjadi lembut meleleh serta legit. Bagian cupcake luarnya sangat renyah garing dengan taburan cornflakes. Jadinya kismis yang manispun menambah legit cake yang satu ini. bagaiamana resep cara membuat cupcake jenis ini ya, gampang aja kok sebenarnya resep ini, sebelumnya mari kita sediakan dulu bahan-bahannya!!
Bahan:
  • 110 g mentega tawar
  • 100 g gula halus
  • 3 butir telur ayam
Ayak jadi satu:
  • 120 g tepung terigu
  • 1 sdt baking powder
  • 1 sdm susu segar
Adonan Isi:
  • 50 g mentega
  • 30 g gula palem
  • 80 g kismis, potong kecil
  • 20 g cornflakes, memarkan agak halus
Taburan:
  • 20 g cornflakes
  • 2 sdm kismis
Dari bahan pembuatnya saja sudah memperlihatkan keenakan dari resep cupcake yang satu ini, maka dari itu ayo kita langsung saja ke
Cara membuat:
  1. Adonan Isi:
  2. Kocok mentega dan gula hingga lembut.
  3. Tambahkan bahan lainnya, aduk rata. Sisihkan.
  4. Kocok mentega dan gula hingga lembut.
  5. Masukkan telur satu per satu sambil kocok hingga rata.
  6. Tambahkan campuran terigu, aduk rata.
  7. Siapkan cup berbentuk segi empat.
  8. Tuangkan sedikit adonan ke dalam cetakan.
  9. Beri sedikit adonan isi.
  10. Tambahkan adonan, ratakan hingga hampir penuh.
  11. Taburi bahan Taburan.
  12. Panggang dalam oven panas 170 C selama 20 menit.
  13. Angkat dan dinginkan.
Resep cupcake yang membuat kenyang ini diperuntukkan Untuk 4 buah saja.

Resep Cake: Cupcake Ting-Ting


Namanya emang ting-ting tapi jangan salah alamat ya, eh kayak ayu ting ting aja. Cupcake satu ini memakai campuran enting-enting yang renyah manis. Gampang dibuat dan cocok buat camilan atau bekal si kecil.  Ini dia ibu2 resep untuk membuat,
Bahan:
  • 120 g mentega tawar
  • 60 g gula halus
  • 2 butir telur ayam
  • 3 buah enting-enting gepuk, memarkan
Ayak jadi satu:
  • 140 g tepung terigu
  • 1 sdt baking powder
Setelah tahu resep dari bahan-bahan untuk cupcake ini sekarang kita mulai dengan
Cara membuat:
  1. Kocok mentega dan gula hingga lembut.
  2. Masukkan telur satu per satu sambil kocok hingga rata.
  3. Masukkan campuran terigu, aduk rata.
  4. Tambahkan enting-enting, aduk rata.
  5. Tuang adonan ke dalam cupcake atau mangkuk kertas hingga ¾ penuh.
  6. Taburi dengan enting-enting.
  7. Panggang dalam oven panas 170 C selama 20 menit.
  8. Angkat dan dinginkan.
Resep ini diperuntukkan Untuk 6 buah

Resep Cake: Brownie Cupcake


Bahan:
  • 225 g mentega
  • 180 g cokelat dark, potong-potong
  • 150 g gula pasir
  • 3 butir telur ayam
Ayak jadi satu:
  • 210 g tepung terigu
  • 1 sdt baking powder
  • ½ sdt vanili  bubuk
  • 1 sdt garam
Setelah tahu bahan dari resep cupcake, ayo kita mulai bagian terakhirnya

Cara membuat:

  1. Tim mentega dan cokelat hingga leleh. Sisihkan.
  2. Kocok gula dan cokelat leleh hingga rata.
  3. Masukkan telur satu per satu sambil aduk hingga rata.
  4. Tambahkan campuran terigu, aduk hingga rata.
  5. Tuang ke dalam mangkuk-mangkuk kertas.
  6. Panggang dalam oven panas selama 40 menit hingga matang.
  7. Angkat, dinginkan.
  8. Beri Olesan dan hiasan sesai selera.
Untuk 12 buah
Cake yang satu ini mudah dibuat dan rasanya pasti disukai seluruh keluarga. Boleh juga ditambahakan dengan  krim mentega dan taburan cokelat hias hingga makin cantik! Hingga membuat resep ini menjadi lebih nikmat di gigit.

Resep Kue: Cheese Cupcake [KEJU]


Padar resep ini kita membuat cupcake dangan bahan keju, gimana cara nya ya… langsung saja.
Bahan:
  • 80 g mentega
  • 120 g gula pasir
  • 2 butir telur ayam
  • 200 ml susu kental manis
  • 100 g Cheddar Cheese, potong-potong
Ayak jadi satu:
  • 250 g tepung terigu
  • 2 sdt baking powder
  • ¼ sdt garam
Taburan:
  • 100 g Cheddar Cheese, parut
Cara membuat:
  1. Kocok mentega dan gula hingga lembut.
  2. Masukkan telur satu per satu sambil kocok terus hingga rata.
  3. Masukkan susu kental manis bergantian dengan terigu sambil aduk hingga rata.
  4. Tambahkan potongan keju cheddar. Aduk rata.
  5. Tuang ke dalam mangkuk-mangkuk kertas.
  6. Taburi keju Natural.
  7. Panggang dalam oven panas 180 C selama 30 menit hingga matang.
  8. Angkat, sajikan.
Untuk 12 buah
Buat penggemar keju, cupcake ini dijamin memuaskan selera. Teksturnya padat dengan rasa asin dan manis yang enak. Taburan keju di bagian atas membuat kue ini makin wangi saja! Silahkan dicoba!!

Resep Kue: Matcha Cupcake


Dari gambarnya sudah terlihat cupcake ini terlihat sangat cantik, gimana cara membuat cupcake matcha ini, gampang aja kok silahkan disimak caranya berikut juga resep nya.
Bahan:
  • 125 g mentega
  • 200 g gula pasir
  • 1 butir telur ayam
  • 1 kuning telur ayam
  • 125 ml susu cair
Ayak jadi satu:
  • 210 g tepung terigu
  • 1 sdt baking powder
  • 1 sdm matcha
Matcha Buttercream:
  • 100 g mentega
  • 2 sdm fresh cream (krim segar)
  • 1 sdm matcha
  • 3 sdm gula bubuk
Cara membuat:
  1. Kocok mnetega dan gula hingga lembut.
  2. Masukkan telur sambil kocok terus hingga rata.
  3. Masukkan susu, aduk rata.
  4. Tambahkan campuran terigu, aduk hingga rata.
  5. Tuang ke dalam mangkuk-mangkuk kertas.
  6. Panggang selama 30 menit hingga matang.
  7. Angkat dan dinginkan:
  8. Hiasi dengan Matcha Buttercream.
Untuk 12 buah

car membuat puding buah

Dalam proses pembuatan puding buah membutuhkan berbagai macam buah-buahan. Diantaranya strawberry, pisang, apel, dsb. Dan prosesnya berbeda dengan pembuatan jenis puding lainnya seperti puding kopi mentega. Bahan-bahan dalam pembuatan puding buah kami bagi dua bahan A dan bahan B. Nah, apa saja bahan-bahan yang dibutuhkan dalam membuat puding buah.

Bahan A:
- Agar-agar merah 1 bks
- Buah Leci 1 kalenng, ditiriskan dan air lecinya untuk campuran puding nanti.
- Air 200 ml
- Gula pasir 150 gr
- Vanila bubuk 1 sendok teh


Bahan B:
- Agar-agar warna putih 2 bungkus
- Susu cair 600 ml 
- Gula pasir 150 gr
- Selai stroberi 2 sdm
- Apel Malang 100 gr
- Pepaya 100 gr
- Pisang Ambon 1 buah
- Air jeruk nipis 1 sdm

Cara Membuatnya:
  1. Loyang disiapkan untuk puding yang bentuk cincin berukuran 2 liter, lalu dibasahi dengan air.
  2. Bahan A: agar-agar dicampur dengan air buah leci, air, gula pasir, dan vanila bubuk, kemudian aduk rata sampai mendidih dan angkat.
  3. Buah leci disusun diatas loyang lalu adonan agar-agar tadi dituangkan diatasnya secara perlahan-lahan dan diamkan hingga mengeras.
  4. Bahan B: buah apel, pepaya dan pisang ambon dihaluskan sambil ditambahkan jeruk nipis, aduk rata. Campur agar-agar putih dengan susu cair dan selai stroberi, aduk rata, masak hingga mendidih, tambahkan jus buah, aduk rata, angkat dan tuangkan ke dalam loyang, hilangkan uap panasnya dan simpan dalam lemari pendingin.
  5. Dan siap untuk disajikan dalam keadaan dingin.

sejarah berdiri nya negara republik INDONESIA


Proklamasi  Kemerdekaan, yang kita peringati setiap tanggal 17 Agustus, adalah sebuah peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia . Proklamasi, telah mengubah  perjalanan sejarah, membangkitkan rakyat dalam semangat kebebasan. Merdeka dari segala bentuk penjajahan.

Bagaimanakah sesungguhnya, peristiwa yang terjadi 64 tahun yang lalu itu. Mari kita buka kembali catatan sejarah sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Perdebatan
Proklamasi, ternyata didahului oleh perdebatan hebat antara golongan pemuda dengan golongan tua. Baik golongan tua maupun golongan muda, sesungguhnya sama-sama menginginkan secepatnya dilakukan Proklamasi Kemerdekaan dalam suasana kekosongan kekuasaan dari tangan pemerintah Jepang. Hanya saja, mengenai cara melaksanakan proklamasi  itu terdapat perbedaan pendapat. Golongan tua, sesuai dengan perhitungan politiknya, berpendapat bahwa Indonesia dapat merdeka tanpa pertumpahan darah, jika tetap bekerjasama dengan Jepang.

Karena itu, untuk memproklamasikan kemerdekaan, diperlukan suatu revolusi yang terorganisir. Soekarno dan Hatta, dua tokoh golongan tua, bermaksud membicarakan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dengan cara itu, pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan tidak menyimpang dari ketentuan pemerintah Jepang. Sikap inilah yang tidak disetujui oleh golongan pemuda. Mereka menganggap, bahwa PPKI adalah badan buatan Jepang. Sebaliknya, golongan pemuda menghendaki terlaksananya Proklamasi Kemerdekaan itu, dengan kekuatan sendiri. Lepas sama  sekali  dari campur tangan pemerintah Jepang. Perbedaan pendapat ini, mengakibatkan penekanan-penekanan golongan pemuda kepada golongan  tua  yang  mendorong  mereka  melakukan “aksi penculikan” terhadap diri Soekarno-Hatta (lihat  Marwati Djoened Poesponegoro, ed. 1984:77-81)
Tanggal 15 Agustus 1945, kira-kira pukul 22.00, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, tempat  kediaman Bung Karno, berlangsung  perdebatan   serius antara sekelompok pemuda dengan Bung Karno mengenai Proklamasi Kemerdekaan sebagaimana dilukiskan Lasmidjah Hardi (1984:58); Ahmad Soebardjo (1978:85-87) sebagai berikut:
” Sekarang  Bung, sekarang! malam ini  juga  kita kobarkan revolusi !” kata Chaerul Saleh dengan meyakinkan  Bung Karno bahwa ribuan  pasukan bersenjata sudah siap mengepung kota dengan maksud mengusir tentara Jepang. ” Kita  harus segera merebut  kekuasaan !” tukas Sukarni berapi-api. ” Kami sudah siap mempertaruhkan jiwa kami !” seru mereka bersahutan. Wikana malah berani mengancam Soekarno dengan pernyataan; ” Jika Bung Karno  tidak mengeluarkan pengumuman pada malam  ini  juga, akan berakibat terjadinya suatu pertumpahan darah dan pembunuhan besar-besaran esok hari .”
Mendengar kata-kata ancaman seperti itu, Soekarno naik darah dan berdiri menuju Wikana sambil  berkata:  ” Ini batang leherku, seretlah saya ke  pojok itu dan potonglah leherku malam ini juga! Kamu tidak usah menunggu esok hari !”. Hatta kemudian memperingatkan Wikana; “… Jepang adalah masa silam. Kita sekarang harus  menghadapi Belanda yang akan berusaha untuk kembali menjadi tuan di negeri kita ini. Jika saudara tidak setuju dengan  apa yang telah saya katakan, dan mengira bahwa saudara telah siap dan sanggup untuk memproklamasikan kemerdekaan, mengapa saudara tidak memproklamasikan kemerdekaan  itu sendiri ? Mengapa meminta Soekarno untuk  melakukan hal itu ?”
Namun, para pemuda terus mendesak; ” apakah kita harus menunggu hingga kemerdekaan itu diberikan  kepada kita sebagai hadiah, walaupun Jepang sendiri  telah menyerah dan telah  takluk  dalam ‘Perang Sucinya ‘!”. ” Mengapa bukan rakyat itu sendiri yang memprokla masikan kemerdekaannya ? Mengapa bukan kita yang menyata kan kemerdekaan kita sendiri, sebagai suatu bangsa ?”. Dengan lirih, setelah amarahnya reda, Soekarno berkata; “… kekuatan yang segelintir ini tidak cukup untuk melawan kekuatan bersenjata dan  kesiapan total tentara  Jepang! Coba, apa yang  bisa  kau perlihatkan kepada saya ?  Mana bukti kekuatan yang diperhitungkan itu ? Apa tindakan bagian keamananmu untuk menyelamatkan perempuan dan anak-anak ? Bagaimana cara mempertahankan kemerdekaan setelah  diproklamasikan ? Kita tidak akan mendapat bantuan dari Jepang  atau Sekutu. Coba bayangkan, bagaimana kita akan tegak di atas kekuatan sendiri “. Demikian jawab Bung Karno dengan tenang.
Para pemuda, tetap menuntut agar Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun, kedua tokoh itu pun, tetap pada pendiriannya semula. Setelah berulangkali didesak oleh para pemuda, Bung Karno menjawab bahwa ia tidak  bisa memutuskannya sendiri, ia harus berunding dengan para tokoh lainnya. Utusan pemuda mempersilahkan Bung Karno untuk berunding. Para tokoh yang hadir pada  waktu itu antara lain, Mohammad Hatta, Soebardjo, Iwa Kusumasomantri,  Djojopranoto, dan Sudiro. Tidak lama kemudian, Hatta menyampaikan keputusan, bahwa  usul para  pemuda tidak dapat diterima dengan alasan kurang perhitungan serta kemungkinan  timbulnya  banyak korban jiwa dan harta. Mendengar penjelasan Hatta, para pemuda  nampak tidak puas. Mereka mengambil  kesimpulan yang  menyimpang; menculik Bung Karno dan Bung Hatta dengan maksud menyingkirkan  kedua tokoh itu dari pengaruh Jepang.
Pukul 04.00 dinihari, tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta oleh sekelompok pemuda dibawa ke Rengasdengklok. Aksi “penculikan” itu sangat mengecewakan Bung Karno, sebagaimana dikemukakan Lasmidjah Hardi (1984:60). Bung Karno marah dan  kecewa, terutama  karena para pemuda tidak mau mendengarkan pertimbangannya yang sehat. Mereka menganggap perbuatannya itu sebagai tindakan patriotik. Namun, melihat keadaan dan situasi yang panas, Bung Karno tidak mempunyai pilihan lain, kecuali mengikuti kehendak para pemuda untuk dibawa ke tempat yang  mereka tentukan. Fatmawati istrinya, dan Guntur yang pada waktu itu belum berumur satu tahun, ia ikut sertakan.
Rengasdengklok  kota kecil dekat Karawang  dipilih oleh para pemuda untuk mengamankan Soekarno-Hatta dengan perhitungan militer; antara anggota PETA (Pembela  Tanah Air) Daidan Purwakarta dengan Daidan Jakarta telah terjalin hubungan erat sejak mereka mengadakan latihan bersama-sama. Di samping itu, Rengasdengklok letaknya terpencil sekitar 15  km. dari Kedunggede Karawang. Dengan demikian, deteksi dengan mudah dilakukan terhadap setiap gerakan tentara Jepang yang mendekati Rengasdengklok, baik yang datang dari arah Jakarta maupun dari arah Bandung atau Jawa Tengah.
Sehari penuh, Soekarno dan Hatta berada di Rengasdengklok. Maksud para pemuda untuk menekan mereka, supaya segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan terlepas dari segala kaitan dengan Jepang, rupa-rupanya tidak membuahkan hasil. Agaknya keduanya memiliki wibawa yang cukup besar. Para pemuda yang membawanya ke Rengasdengklok, segan untuk melakukan penekanan terhadap keduanya. Sukarni dan kawan-kawannya, hanya dapat mendesak Soekarno-Hatta untuk menyatakan proklamasi secepatnya seperti yang telah direncanakan oleh para pemuda di Jakarta . Akan tetapi, Soekarno-Hatta tidak  mau didesak begitu saja. Keduanya, tetap berpegang teguh pada perhitungan dan  rencana mereka sendiri. Di sebuah  pondok  bambu berbentuk panggung  di tengah persawahan Rengasdengklok, siang itu terjadi perdebatan panas; ” Revolusi berada di tangan kami sekarang dan kami memerintahkan Bung, kalau Bung tidak memulai revolusi malam ini, lalu …”. ” Lalu apa ?” teriak Bung Karno sambil beranjak dari kursinya, dengan kemarahan yang menyala-nyala. Semua terkejut, tidak seorang pun yang bergerak atau berbicara.
Waktu suasana tenang kembali. Setelah Bung Karno duduk. Dengan suara rendah ia mulai berbicara; ” Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang  tepat. Di  Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan  ini untuk dijalankan tanggal 17 “. ” Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa  tidak sekarang saja, atau tanggal 16 ?” tanya Sukarni. ” Saya seorang yang percaya pada mistik”. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci. Pertama-tama kita sedang  berada  dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita semua  berpuasa, ini berarti saat yang paling suci  bagi kita. tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu  Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat  suci. Al-Qur’an diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu  kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia “. Demikianlah antara lain dialog antara Bung Karno dengan para pemuda di Rengasdengklok sebagaimana ditulis Lasmidjah Hardi (1984:61).
Sementara itu, di Jakarta, antara Mr. Ahmad Soebardjo dari golongan tua dengan Wikana dari golongan muda membicarakan kemerdekaan yang   harus dilaksanakan  di Jakarta . Laksamana Tadashi Maeda, bersedia untuk menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto dari pihak pemuda, hari itu juga mengantar Ahmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya, Sudiro, ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Hatta. Rombongan penjemput  tiba di Rengasdengklok sekitar pukul 17.00. Ahmad Soebardjo memberikan jaminan, bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00. Dengan jaminan itu, komandan kompi PETA setempat, Cudanco Soebeno, bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta kembali  ke Jakarta (Marwati Djoened Poesponegoro,  ed. 1984:82-83).
Merumuskan Teks Proklamasi
Rombongan Soekarno-Hatta tiba di Jakarta sekitar pukul 23.00. Langsung menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1, setelah lebih dahulu menurunkan Fatmawati dan putranya di rumah Soekarno. Rumah Laksamada  Maeda, dipilih sebagai tempat penyusunan teks Proklamasi karena sikap Maeda sendiri yang memberikan jaminan keselamatan pada Bung Karno  dan tokoh-tokoh lainnya. De Graff yang dikutip Soebardjo (1978:60-61) melukiskan sikap Maeda seperti ini. Sikap dari Maeda tentunya memberi kesan aneh bagi orang-orang Indonesia itu, karena perwira Angkatan Laut ini selalu berhubungan dengan rakyat Indonesia.

Sebagai seorang perwira Angkatan Laut yang telah melihat lebih banyak dunia ini dari rata-rata seorang perwira Angkatan Darat , ia mempunyai pandangan yang lebih tepat tentang keadaan dari orang-orang militer yang agak sempit pikirannya. Ia dapat berbicara dalam beberapa bahasa. Ia adalah pejabat yang bertanggungjawab atas Bukanfu di Batavia;  kantor pembelian Angkatan Laut di Indonesia. Ia tidak khusus membatasi diri hanya pada tugas-tugas militernya saja, tetapi agar dirinya dapat  terbiasa dengan suasana di Jawa , ia membentuk suatu kantor penerangan bagi dirinya di tempat yang sama yang pimpinannya dipercayakan kepada Soebardjo. Melalui  kantor inilah, yang menuntut biaya yang tidak  sedikit  baginya,  ia  mendapatkan pengertian tentang masalah-masalah di Jawa lebih baik dari yang didapatnya dari buletin-buletin resmi Angkatan Darat. Terlebih-lebih ia memberanikan diri untuk mendirikan asrama-asrama bagi nasionalis-nasionalis muda Indonesia . Pemimpin-pemimpin terkemuka, diperbantukan sebagai guru-guru untuk mengajar di asrama itu. Doktrin-doktrin yang agak radikal dipropagandakan. Lebih lincah dari orang-orang militer, ia berhasil mengambil hati dari banyak nasionalis yang tahu pasti bahwa keluhan-keluhan dan keberatan-keberatan mereka selalu bisa dinyatakan kepada Maeda. Sikap Maeda seperti inilah yang memberikan keleluasaan kepada para tokoh nasionalis untuk melakukan aktivitas yang maha penting bagi masa depan bangsanya.
Malam itu, dari rumah Laksamana Maeda, Soekarno dan Hatta ditemani Laksamana Maeda menemui Somobuco (kepala  pemerintahan umum), Mayor Jenderal Nishimura, untuk menjajagi sikapnya mengenai pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Nishimura mengatakan bahwa karena Jepang sudah  menyatakan menyerah kepada Sekutu,  maka berlaku ketentuan bahwa tentara Jepang tidak diperbolehkan lagi mengubah status quo . Tentara Jepang diharuskan tunduk kepada perintah tentara Sekutu. Berdasarkan garis  kebi  jakan itu, Nishimura melarang Soekarno-Hatta  mengadakan rapat PPKI dalam rangka pelaksanaan Proklamasi Kemerde  kaan. Melihat kenyataan ini, Soekarno-Hatta sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada gunanya lagi untuk membicara kan soal kemerdekaan Indonesia dengan Jepang. Mereka hanya  berharap agar pihak Jepang  tidak menghalang-ha  langi pelaksanaan  proklamasi kemerdekaan oleh rakyat Indonesia sendiri (Hatta, 1970:54-55).
Setelah pertemuan itu, Soekarno dan Hatta  kembali ke rumah Laksamana Maeda. Di ruang makan rumah Laksamana Maeda itu dirumuskan teks proklamasi kemerdekaan. Maeda, sebagai tuan rumah, mengundurkan diri ke kamar tidurnya di  lantai dua ketika peristiwa bersejarah itu berlangsung. Miyoshi, orang kepercayaan Nishimura, bersama Sukarni, Sudiro, dan B.M. Diah menyaksikan Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo membahas rumusan teks Proklamasi. Sedangkan  tokoh-tokoh lainnya,  baik  dari golongan tua maupun  dari  golongan pemuda, menunggu di serambi muka.
Menurut Soebardjo (1978:109) di ruang makan rumah Laksamana Maeda menjelang tengah malam,  rumusan  teks Proklamasi yang akan dibacakan esok harinya disusun. Soekarno menuliskan  konsep proklamasi pada secarik kertas. Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan. Kalimat pertama dari teks Proklamasi merupakan saran Ahmad Soebardjo yang diambil dari rumusan   Dokuritsu Junbi Cosakai , sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran Mohammad Hatta. Hatta menganggap kalimat pertama hanyalah merupakan pernyataan dari kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri, menurut pendapatnya perlu ditambahkan pernyataan mengenai pengalihan   kekuasaan  (transfer of sovereignty). Maka dihasilkanlah rumusan terakhir dari teks proklamasi itu.
Setelah kelompok yang menyendiri di  ruang  makan itu selesai merumuskan teks Proklamasi, kemudian mereka menuju serambi muka untuk menemui hadirin yang berkumpul di  ruangan itu. Saat itu, dinihari menjelang subuh. Jam menunjukkan pukul 04.00, Soekarno mulai membuka pertemuan itu dengan membacakan rumusan teks Proklamasi yang masih merupakan konsep. Soebardjo (1978:109-110) melukiskan suasana ketika itu: “ Sementara teks Proklamasi ditik, kami  menggunakan kesempatan  untuk mengambil makanan dan minuman dari ruang  dapur, yang telah disiapkan sebelumnya  oleh tuan rumah kami yang telah pergi ke kamar tidurnya di tingkat atas. Kami  belum makan apa-apa, ketika meninggalkan Rengasdengklok. Bulan itu adalah bulan suci Ramadhan dan waktu hampir habis untuk makan sahur, makan terakhir sebelum sembahyang subuh. Setelah kami terima kembali teks yang telah  ditik, kami semuanya menuju ke ruang besar di bagian depan rumah. Semua orang berdiri dan tidak ada kursi di dalam ruangan. Saya  bercampur dengan  beberapa anggota Panitia di tengah-tengah ruangan. Sukarni berdiri  di samping  saya. Hatta berdiri mendampingi Sukarno menghadap para hadirin . Waktu menunjukkan pukul 04.00 pagi tanggal 17 Agustus 1945, pada saat Soekarno membuka  pertemuan dini hari itu dengan beberapa  patah kata.
“Keadaan yang mendesak telah memaksa  kita  semua mempercepat pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Rancangan teks telah  siap  dibacakan  di hadapan saudara-saudara dan saya harapkan benar bahwa saudara-saudara sekalian dapat menyetujuinya sehingga kita dapat berjalan terus dan menyelesaikan pekerjaan kita sebelum fajar menyingsing”. Kepada mereka yang hadir, Soekarno menyarankan agar bersama-sama  menandatangani  naskah proklamasi selaku wakil-wakil bangsa Indonesia . Saran itu diperkuat oleh Mohammad  Hatta dengan mengambil contoh pada “Declaration of Independence ” Amerika Serikat. Usul itu ditentang oleh pihak pemuda yang  tidak  setuju  kalau tokoh-tokoh  golongan tua yang  disebutnya  “budak-budak Jepang” turut menandatangani naskah proklamasi. Sukarni mengusulkan agar penandatangan naskah  proklamasi  itu cukup dua orang saja, yakni Soekarno dan Mohammad  Hatta atas  nama bangsa Indonesia . Usul Sukarni itu  diterima oleh hadirin.
Naskah  yang sudah  diketik oleh Sajuti Melik,  segera ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Persoalan  timbul mengenai  bagaimana Proklamasi itu harus diumumkan  kepada  rakyat  di seluruh Indonesia ,  dan juga ke seluruh pelosok dunia. Di mana dan dengan cara bagaimana hal ini harus diselenggarakan? Menurut  Soebardjo (1978:113), Sukarni kemudian memberitahukan bahwa rakyat Jakarta dan sekitarnya, telah diserukan untuk datang berbondong-bondong  ke lapangan IKADA pada  tanggal 17 Agustus  untuk mendengarkan Proklamasi  Kemerdekaan. Akan tetapi  Soekarno  menolak saran Sukarni. ” Tidak ,” kata Soekarno, ” lebih  baik dilakukan  di tempat kediaman saya di Pegangsaan  Timur. Pekarangan  di  depan  rumah cukup luas untuk ratusan orang. Untuk apa kita harus memancing-mancing  insiden ? Lapangan  IKADA adalah lapangan umum. Suatu rapat umum, tanpa diatur sebelumnya dengan penguasa-penguasa militer, mungkin akan menimbulkan salah faham. Suatu bentrokan  kekerasan antara rakyat dan penguasa militer yang akan membubarkan rapat umum tersebut, mungkin akan  terjadi. Karena itu, saya minta saudara sekalian untuk hadir di Pegangsaan  Timur 56 sekitar pukul 10.00 pagi .” Demikianlah keputusan terakhir dari pertemuan itu.
Detik-Detik Proklamasi
Hari  Jumat di bulan Ramadhan, pukul  05.00 pagi, fajar 17 Agustus 1945 memancar di ufuk timur. Embun pagi masih menggelantung di tepian daun. Para pemimpin bangsa dan para tokoh pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda, dengan diliputi kebanggaan setelah merumuskan teks Proklamasi hingga dinihari. Mereka, telah sepakat untuk memproklamasikan  kemerdekaan bangsa Indonesia hari  itu di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi. Bung Hatta sempat berpesan kepada para  pemuda  yang bekerja pada pers dan  kantor-kantor berita, untuk memperbanyak naskah proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh dunia (Hatta, 1970:53).

Menjelang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan, suasana di Jalan Pegangsaan Timur 56 cukup sibuk. Wakil Walikota, Soewirjo, memerintahkan kepada  Mr. Wilopo untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan  seperti mikrofon dan beberapa pengeras suara. Sedangkan Sudiro memerintahkan kepada S. Suhud untuk mempersiapkan  satu tiang bendera. Karena situasi yang tegang, Suhud tidak ingat bahwa di depan rumah Soekarno itu, masih ada dua tiang bendera dari besi yang tidak digunakan. Malahan ia mencari sebatang bambu yang berada di  belakang rumah. Bambu  itu dibersihkan dan diberi  tali. Lalu ditanam beberapa langkah saja dari teras rumah. Bendera  yang dijahit  dengan  tangan oleh Nyonya  Fatmawati  Soekarno sudah disiapkan. Bentuk dan ukuran bendera itu tidak  standar, karena kainnya berukuran tidak  sempurna. Memang, kain itu awalnya tidak disiapkan untuk bendera.
Sementara  itu, rakyat yang telah mengetahui  akan dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan telah berkumpul. Rumah Soekarno telah dipadati oleh sejumlah massa pemuda dan rakyat yang berbaris teratur. Beberapa orang  tampak gelisah, khawatir akan adanya pengacauan dari pihak Jepang. Matahari semakin tinggi, Proklamasi belum juga dimulai. Waktu itu Soekarno terserang  sakit,  malamnya panas dingin terus  menerus  dan baru  tidur  setelah selesai merumuskan teks Proklamasi. Para undangan telah banyak  berdatangan, rakyat yang telah menunggu  sejak pagi, mulai tidak sabar lagi. Mereka  yang diliputi suasana tegang berkeinginan keras agar Proklamasi segera dilakukan. Para pemuda yang tidak sabar, mulai mendesak Bung Karno untuk segera membacakan  teks Proklamasi. Namun, Bung Karno tidak mau membacakan teks Proklamasi tanpa kehadiran Mohammad Hatta. Lima menit sebelum acara dimulai, Mohammad Hatta datang dengan pakaian putih-putih  dan langsung menuju kamar Soekarno. Sambil menyambut kedatangan Mohammad Hatta, Bung Karno bangkit dari tempat tidurnya, lalu berpakaian.  Ia  juga mengenakan stelan putih-putih. Kemudian keduanya menuju tempat upacara.
Marwati Djoened Poesponegoro (1984:92-94) melukiskan upacara pembacaan teks Proklamasi itu. Upacara itu berlangsung sederhana saja. Tanpa protokol. Latief Hendraningrat, salah  seorang  anggota  PETA, segera memberi aba-aba kepada seluruh barisan pemuda yang telah menunggu  sejak pagi untuk berdiri. Serentak semua berdiri tegak dengan sikap sempurna. Latief kemudian mempersilahkan Soekarno dan Mohammad Hatta  maju beberapa  langkah mendekati mikrofon. Dengan suara mantap dan jelas, Soekarno mengucapkan pidato pendahuluan singkat  sebelum membacakan teks proklamasi.
“Saudara-saudara sekalian ! saya telah minta saudara hadir di sini, untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia  telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun. Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya ada turunnya. Tetapi jiwa  kita tetap menuju ke arah cita-cita. Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di dalam jaman  Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada  mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri. Tetap kita percaya pada kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil  nasib bangsa dan nasib tanah air  kita  di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang  berani mengambil nasib dalam tangan  sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia , permusyawaratan itu seia-sekata  berpendapat,  bahwa sekaranglah  datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan  tekad itu. Dengarkanlah Proklamasi kami: PROKLAMASI; Kami  bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia . Hal-hal  yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta , 17 Agustus 1945. Atas nama bangsa Indonesia Soekarno/Hatta.
Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi  yang mengikat tanah air kita dan  bangsa  kita! Mulai saat  ini kita menyusun  Negara  kita!  Negara Merdeka.  Negara Republik Indonesia  merdeka, kekal, dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu”. (Koesnodiprojo, 1951).
Acara, dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih. Soekarno dan Hatta maju beberapa langkah menuruni anak tangga terakhir dari serambi muka, lebih kurang dua meter di depan tiang. Ketika S. K. Trimurti diminta maju untuk mengibarkan bendera, dia menolak: ” lebih baik seorang prajurit ,” katanya. Tanpa ada yang menyuruh, Latief Hendraningrat yang berseragam PETA berwarna hijau dekil maju ke dekat tiang bendera. S. Suhud  mengambil bendera dari  atas baki  yang  telah disediakan   dan mengikatnya pada tali dibantu oleh Latief Hendraningrat.
Bendera dinaikkan perlahan-lahan. Tanpa ada yang memimpin, para hadirin dengan spontan menyanyikan  lagu Indonesia Raya. Bendera dikerek dengan  lambat sekali, untuk menyesuaikan dengan irama lagu Indonesia Raya yang cukup panjang. Seusai pengibaran  bendera, dilanjutkan dengan pidato sambutan dari Walikota Soewirjo dan dr. Muwardi.
Setelah upacara pembacaan Proklamasi  Kemerdekaan, Lasmidjah Hardi (1984:77) mengemukakan bahwa ada sepasukan  barisan pelopor yang berjumlah kurang  lebih 100 orang di bawah pimpinan S. Brata, memasuki  halaman rumah Soekarno. Mereka datang terlambat. Dengan suara lantang  penuh kecewa S. Brata meminta agar Bung  Karno membacakan  Proklamasi sekali lagi.  Mendengar teriakan itu Bung  Karno tidak  sampai  hati,  ia  keluar  dari kamarnya. Di depan corong mikrofon ia menjelaskan bahwa Proklamasi hanya diucapkan satu kali dan berlaku untuk selama-lamanya. Mendengar  keterangan itu  Brata belum merasa puas, ia meminta agar Bung Karno memberi  amanat singkat. Kali ini permintaannya dipenuhi. Selesai  upacara itu rakyat masih belum mau beranjak, beberapa anggota Barisan Pelopor masih duduk-duduk bergerombol di depan kamar Bung Karno.
Tidak lama setelah Bung Hatta pulang, menurut Lasmidjah Hardi (1984:79) datang tiga orang pembesar Jepang. Mereka diperintahkan  menunggu di ruang belakang, tanpa  diberi kursi. Sudiro sudah dapat menerka, untuk apa mereka datang. Para anggota Barisan Pelopor mulai mengepungnya. Bung Karno sudah memakai piyama ketika Sudiro masuk, sehingga  terpaksa  berpakaian  lagi. Kemudian terjadi dialog antara utusan Jepang dengan Bung Karno: ” Kami  diutus oleh Gunseikan Kakka, datang kemari untuk melarang Soekarno mengucapkan Proklamasi .” ” Proklamasi sudah saya ucapkan,” jawab Bung  Karno dengan tenang. ” Sudahkah ?” tanya utusan Jepang itu keheranan. ” Ya, sudah !” jawab Bung Karno. Di sekeliling  utusan Jepang itu, mata para  pemuda melotot dan tangan mereka sudah diletakkan di atas golok masing-masing. Melihat kondisi seperti itu, orang-orang Jepang itu pun segera pamit. Sementara  itu, Latief Hendraningrat tercenung memikirkan kelalaiannya. Karena dicekam suasana tegang, ia lupa menelpon Soetarto dari PFN untuk mendokumentasikan peristiwa itu. Untung ada Frans Mendur dari IPPHOS yang plat filmnya tinggal tiga lembar (saat itu belum ada rol film). Sehingga dari seluruh peristiwa bersejarah  itu, dokumentasinya hanya ada  tiga; yakni sewaktu Bung Karno membacakan teks Proklamasi, pada saat pengibaran  bendera,  dan  sebagian  foto hadirin yang menyaksikan peristiwa itu.
Penutup
Peristiwa  besar  bersejarah yang  telah mengubah jalan sejarah bangsa Indonesia itu berlangsung  hanya satu  jam, dengan penuh kehidmatan. Sekalipun sangat sederhana, namun ia telah membawa perubahan  yang  luar biasa  dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia . “Gema lonceng kemerdekaan”  terdengar  ke seluruh   pelosok Nusantara dan menyebar ke seantero dunia. Para  pemuda, mahasiswa,  serta pegawai-pegawai bangsa Indonesia pada jawatan-jawatan perhubungan yang penting giat bekerja menyiarkan isi proklamasi itu  ke seluruh pelosok negeri. Para wartawan Indonesia yang bekerja pada kantor berita Jepang Domei , sekalipun telah disegel oleh pemerintah  Jepang, mereka berusaha menyebarluaskan gema Proklamasi itu ke seluruh dunia.

Merdeka Indonesiaku!
Sumber berita >>> Sekertariat Negara

Prof. Dr. H. Dadan Wildan, M.Hum
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara R.I.

 

Tentang Dirrga

Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa I Love Indonesia
19 Comments Posted by pada 3 Januari 2009 in SEJARAH NEGARA
 

19 Respon untuk SEJARAH BERDIRINYA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

  1. 30 November 2009 at 23:06
     
    9
     
    0
     
    Rate This
    Bangsa yang Besar adalah bangsa yang Berdiri di atas kakinya Sendiri.
    Indonesia adalah Bangsaku
    Indonesia adalah Bahasaku
    Indonesia adalah Tanah Airku
    Aku Bangga Jadi Warga Negara Indonesia
     
  2. solehudin.S.Ag
    15 Mei 2010 at 12:18
     
    5
     
    0
     
    Rate This
    mohon maaf bukankah indonesia sebelum,1945 sudah ada,kenapa ahli sejarah membahas,berdirinya negara Indonesia,hanya pada saat tgl 15 Agustus 1945.saja bagaimana sebelumnya,jadi tolong istilah negara Indonesia ini ada sejak kapan,kalau bisa uraikan sejak.jaman kerajaan,kemudian hancurnya,kerajaan di Indonesia,bukankah dinegara kita kaya akan kerajaan,kemudian berganti menjadi Negara Republik Indonesia,begitu
     
  3. axarevansyah
    23 Mei 2010 at 10:07
     
    3
     
    0
     
    Rate This
    indonesia, perjuanganmu kan ku kenang selalu…
    kan ku abadikan dalam hidupku…
    u/ sebuah kemerdekaan…
    merdeka indonesiaku!
     
  4. 16 November 2010 at 19:49
     
    2
     
    1
     
    Rate This
    sebaiknya jangan dihubung hubungkann dengan salah satu aga ma.itu pikiran yng amat subjective dan tidak proporsional.dan membahasya jgn cuman ekornya saja.ketahuilah.saat itu masih banyak orang yang belum beragama.ikut berjuang,bukan hanya penganut agama tertentu yang berperang melawan penjajah.sekecil apapun jasa orang dia ikut berperan dalam merebut kemerdekaan.hargai jasa para pahlawan mu.bertobatlah dari penyelewengan sejarah.
     
  5. 5 Februari 2011 at 09:51
    nice..^^
    buat bahan KWN..
    thx..
     
  6. 31 Juli 2011 at 10:39
     
    1
     
    1
     
    Rate This
    good .. indonesia is nice …
     
  7. dede sa'adah
    10 September 2011 at 08:55
     
    2
     
    0
     
    Rate This
    teruma kasih bisa membatu tugas,,
     
  8. ahmad muhajirin
    30 September 2011 at 19:05
     
    2
     
    0
     
    Rate This
    indonesia negara yang maju, serta merdeka.
    namun mengapa bangsa indonesia ada yang membuat nama indonesia menjadi kotor. korupsi smakin berkuasa.
    ku mohon hentikan yang nama’y korupsi demi nama indonesia.
     
  9. 5 Oktober 2011 at 19:40
    mengapa yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia Soekarno-Hatta?
     
  10. tantry
    14 Oktober 2011 at 17:49
     
    1
     
    0
     
    Rate This
    untuk menjadi negara yang seperti kita ketahui harus memenuhi 4 unsur yaitu : rakyat, wilayah, pemerintah, & pengakuan secara de facto dr negara lain. lalu apakah sejak tanggal 17 agustus 1945 indonesia resmi merupakan negara? karena saat itu indonesia belum mendapat pengakuan dr negara lain.
     
  11. Nabila
    6 November 2011 at 16:57
     
    2
     
    0
     
    Rate This
    Sikap yg d miliki oleh para pahlawan harus kita contoh !!!!!!!
    Kita harus belajar dengan sungguh sungguh untuk mewujudkan cita2 para pahlawan
     
  12. dwi
    18 November 2011 at 07:20
     
    1
     
    0
     
    Rate This
    jagalah negara kita tercinta ini
    MERDEKA
     
  13. 20 November 2011 at 23:26
     
    1
     
    0
     
    Rate This
    Siapakah Orang pertama yang memberi Nama pada Nusantara. sebagai Sebutan Indonesia.
    Semasa berakhirnya jaman kerajaan…?
     
  14. 22 November 2011 at 10:27
     
    1
     
    0
     
    Rate This
    terimakasih sudah berkunjung ke http://www.dirrga.wordpress.com
    Untuk Menjawab Pertanyaan Anda di koment pos SEJARAH BERDIRINYA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
    maka saya persilahkan baca http://dirrga.com/2009/02/24/asal-nama-indonesia/
     
  15. 4 Januari 2012 at 20:32
     
    1
     
    0
     
    Rate This
    Bagus blog nya jiwa indonesia yg bagus
     
  16. MUHAMAD AS'AD SAMSUL ARIFIN AL-MALIKI SUKODONO LUMAJANG, TELP. 082143215793/0334892955
    13 Februari 2012 at 09:25
     
    0
     
    0
     
    Rate This
    BANGSA INDONESIA ADALAH BANGSA YANG DIPERJUANGKAN DENGAN PENUH KETEGUHAN! MARI JANGAN RUSAK INDONESIA DENGAN KEMERLAPAN PENGARUH YANG BURUK DARI BARAT DAN KORUPSI ???????????? OKEYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY??????
     
  17. 21 Februari 2012 at 20:52
     
    0
     
    0
     
    Rate This
    indonesia negara yg subur dan makmuur tetapi indonesia berjiwa pantang menyerah akhirnya pada tanggal 17 agustus 1945 para pahlawan mengorbankan nyawanya untuk rakyat indonesia pada saat itulah indonesia merdeka ir.soekarno dgn tegas mengumandangkan proklamasi atas kemenangan rakyat indonesia kita sebagai generasi muda harus ikut membela tanah air indonesi sekian dan terima kasih assalamualikum wr.wb
     
  18. 21 Maret 2012 at 20:17
     
    0
     
    0
     
    Rate This
    ini blog keren,,, thx bisa membantu tugas :)
     
  19. messi
    10 April 2012 at 08:32
     
    1
     
    0
     
    Rate This
    aku suka indonesia
     

Tinggalkan Balasan